expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Senin, 24 Desember 2012

sosok guru masa depan



H
ari PGRI telah berlalu. Sebagian guru senang hari itu datang dan sebagian juga mungkin menganggap itu hanya hari biasa yang berarti sama dengan hari-hari yang selalu dilewati. Itu hal yang mungkin saja terjadi namun kebanyakan atau sebagian banyak guru pasti bahagia dengan datangnya hari itu. Namun yang perlu dipertanyakan adalah apa effect dari hari itu bagi guru-guru?
            Dewasa ini banyak pelajar-pelajar yang mati karena tawuran antar sekolah dan juga konflik-konflik yang ditimbulkan oleh pelajar-pelajar bangsa seumuran kita yang telah membuat pemerintah kewalahan. Apakah ini karena pendidikan mereka? Lalu jika yang salah pendidikan mereka maka siapa yang mendidik mereka? Jelas yang mendidik pelajar adalah guru. Jadi apakah guru yang salah? Bukan hanya guru yang salah tetapi kita sebagai pelajar juga salah.
            Banyak yang salah dalam pendidikan di Negara Indonesia saat ini tak seperti dahulu waktu zaman penjajahan Jepang yang dimana banyak pelajar yang terlahir menjadi menteri-menteri hebat dan jujur tak seprti saat ini yang selalu korupsi. Banyak pelajar yang semula mengalir layaknya air pegunungan yang halus dan lancar namun akibat pendidikan Negara ini yang kurang berkualitas menjadikan pelajar-pelajar ini mengalir layaknya air bah yang mengalir dengan deras dan menghancurkan apapun yang berada di sekitar mereka.
            Guru adalah ujung tombak pendidikan Negara ini. Tanpa guru Negara ini takkan pernah berdiri seperti apa yang kita rasakan pada saat ini namun apa yang terjadi saat ini? Guru-guru saat ini kualitasnya mulai menurun dalam melaksanakan tugasnya di lembaga sekolah. Kualitas seorang guru mulai dipertanyakan, apakah ia memiliki dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugasnya atau tidak?
            Kualitas guru yang menurun ini kebanyakan diimplikasikan oleh kurangnya kesadaran atau keinginan untuk meningkatkan kualitas keilmuannya dan metode yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Metode yang diterapkan oleh guru-guru saat ini kebanyakan adalah metode yang membosankan, metode yang sudah jadul bagi siswa sehingga banyak siswa sekarang membolos sekolah dan lebih baik mencari kerja dari pada belajar di sekolah. Mereka beranggapan bahwa metode yang diterapkan ini tidak keren karena metode yang diajarkan guru-guru saat ini adalah metode 90-an yang jelas gaya dan cara pembawaan materi tidak mengikuti zaman. Tidak akan serasi jika gaya dan tingkah laku anak masa sekarang dengan anak masa 90-an, bukan? Maka sama halnya dengan metode pembelajaran masa 90-an dengan masa sekarang. Akan membosankan sekali jika metode 90-an akan diterapkan saat ini.
Guru-guru sekarang sebagian tidak mempunyai dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Mereka hanya mengincar gaji bukan karena untuk memperhatikan masa depan murid-muridnya tak seperti cerita Bapak Oemar Bakri yang sering diceritakan. Ia telah banyak menciptakan menteri-menteri yang hebat. Apakah bisa sebagian guru yang berdedikasi hanya untuk mengincar  uang dapat menciptakan menteri-menteri yang hebat di masa yang akan datang? Sosok Oemar Bakri inilah yang di angan-angankan Bangsa dan Negara kita di masa depan.
Zaman dan tekhnologi yang semakin maju nan modern menuntut guru untuk lebih meningkatkan kreatifitas mereka dalam mengajar. Terlebih lagi dengan adanya harapan guru di masa depan yang pastinya menuntut guru untuk lebih berpikir relevan.
Guru masa depan saat pastinya akan sangat bergantung pada internet. Tidak bisa tidak, guru Indonesia masa depan adalah guru yang dapat menguasai internet. Relevan dengan Moore’s Law yang diciptakan oleh Gordon E Moore bahwa ke depan setiap orang hendaknya akrab dengan “peralatan mikro” supaya mampu mengikuti perkembangan informasi.
           Memang harus disadari bahwa internet bukanlah segala-galanya. Guru Indonesia masa depan memang harus menguasai internet, tetapi di sisi yang lain harus tetap memahami kultur, sikap, dan nilai keindonesiaan. Hal ini pun merupakan hal yang tidak bisa ditawar pula. Jadi, guru Indonesia masa depan adalah guru yang tetap memahami kultur, sikap, dan nilai keindonesiaan di satu sisi dan menguasai teknologi informasi di sisi lain.
Description: sosok guru masa depan Rating: 3.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: sosok guru masa depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar